Arsitek dari Visinya Sendiri
Sony Alpha Professional
Darren Soh, Singapura
Fotografi Arsitektur
Di tengah cahaya gemerlap kota, seorang Alpha bekerja. Fotografer pemenang penghargaan, Darren Soh memotret roh dari kota dengan foto-foto arsitekturnya yang sangat akurat. Kekhasan karyanya tercermin pada karakter kamera Sony Alpha – keinginan menghasilkan foto yang unggul, haus akan kualitas gambar yang tinggi, dan mampu bergerak dengan gesit. Baca untuk mengetahui lebih lanjut.
Darren Soh, Singapura
Fotografi Arsitektur
Apa arti fotografi arsitektur bagi Anda?
Saya sudah 13 tahun menjadi fotografer arsitektur. Di negara yang kecil seperti Singapura yang terus menerus melakukan pembangunan kembali, gedung-gedung muncul dan menghilang dengan sangat cepat. Untuk mendokumentasikan gedung-gedung dalam karya foto saya, saya mengandalkan peralatan yang inovatif dan selalu berkembang. Dalam genre fotografi di mana presisi dan kualitas gambar adalah hal yang vital, kamera Sony Alpha memiliki nilai prinsip dasar yang sama bagi fotografi. Bisa dibilang DNA kami serupa.
Apa isi tas kamera Anda?
Saya menggunakan kamera Sony Alpha 7R IV bertandem dengan beberapa lensa Sony G Master dan G. Sebagian besar foto saya dijepret dengan lensa FE 12-24mm, F4 G, FE 100-400mm, dan F4.5-5.6 GM OSS. Saya mengagumi sistem Sony Alpha mirrorless camera yang terus menerus mengejar kualitas gambar dan inovasi terbaik.
Apa yang Anda cari ketika sedang memotret?
Ada dua unsur yang saya cari – cahaya dan cerita. Kualitas dan arah cahaya alami adalah kunci mendapatkan ekspresi dan warna. Misalnya, matahari pagi hari memberikan kesempatan bagus untuk membingkai foto menarik dengan interplay antara bayangan dan bahaya.
Sebagai pendongeng visual, saya selalu mencari adegan dengan cerita yang tak terhitung di baliknya. Ada banyak kisah yang di balik fasad sebuah blok perumahan warga. Saya juga mencari kontras antara bangunan lama dan baru, menjajarkan arsitektur yang lebih tua dengan kontemporer. Tema yang unik adalah modal untuk menangkap gambar.
Bagaimana ukuran kamera Sony Alpha yang kecil dan desain yang ergonomis meningkatkan karya Anda?
Saya sangat menyukai desain ergonomis dari new Alpha 7R IV. Pegangannya terasa nyaman di tangan tanpa mengorbankan keringkasan desainnya. Artinya saya dapat memotret dengan nyaman untuk waktu yang lama. Kombinasi kamera Sony Alpha 7R IV dan lensa FE 12-24mm G lens jauh lebih ringan dari kamera DSLR yang besar sehingga beban pada Pundak terasa berkurang jauh. Saya dapat dengan mudah membawa tiga badan Alpha 7R IV dengan lensa yang berbeda dan tanpa terhambat berat kamera. Bahkan dengan badan yang ringkas Alpha 7R IV memiliki dual card slots dan baterai yang tahan lama hingga 650-shot sehingga saya tak akan cepat kehabisan memory atau daya. Tak ada kamera 35mm full-frame yang menawarkan kombinasi yang sama kemudahan untuk dibawa dan kualitas gambar.
Seberapa jauh kualitas gambar yang sangat memberikan nilai bagi karya fotografi arsitektur Anda?
Untuk fotografi arsitektur, resolusi kamera itu penting. Sony Alpha 7R IV dengan resolusi 61-megapixel membantu saya melestarikan potongan sejarah Singapura dalam gambar-gambar beresolusi tinggi. Banyak wajah arsitektur Singapura yang bisa hilang dalam semalam karena tingkat urbanisasi yang tinggi. Agar generasi masa depan dapat menyaksikan kisah tersebut sepenuhnya dari jepretan saya, gambar harus benar-benar berkualitas paling baik. Dengan resolusi 61-megapixel, setiap detail dan teksture tertangkap dengan sempurna.
Sesekali, saya membuat gambar berukuran papan billboard – kadang bahkan dengan tinggi 6 meter dan lebar 9 meter. Di saat inilah kamera Alpha 7R IV dengan kemampuan 240 MP Pixel-Shift barunya benar-benar bersinar. Kamera ini menghasilkan gambar raksasa yang mulus, dari menyatukan 16 gambar terpisah hingga membuat cetakan final, tanpa ada kesalahan. Pixel-Shift memberikan hasil yang ditantang kebutuhan para profesional.
Inovasi kamera Alpha mirrorless yang unik, seperti sensor resolusi tinggi 61-megapixel dan teknologi Pixel-Shift, memungkinkan saya memastikan karya foto saya dihasilkan dengan kualitas gambar terbaik, menangkap deatil yang sering tak terlihat oleh mata. Saya menyadari potensi maksimal dari kualitas dan visi kreatif saya. Itulah perbedaan Alpha.
Sebagai seorang fotografer arsitektur, lensa Sony E mana yang Anda rekomendasikan?
Saya menggunakan lensa FE 12-24mm F4 G dan lensa zoom FE 100-400mm G Master untuk sebagian besar pekejaan saya karena kualitas yang tinggi dan keserbagunaannya. Lensa FE 12-24mm G sangat berguna di Singapura karena gedung-gedung berdekatan satu sama lain dan lensa wide focal lengths dapat menangkap keseluruhan gedung dalam ruang yang terbatas. Dipadukan dengan lensa low weight, perspektif nyaris bebas distorsi dan ketajaman sempurna yang luar biasa, saya mampu menangkap lanskap kota yang dinamis tanpa kompromi.
Lensa favorit saya untuk arsitektur adalah FE 100-400mm G Master. Lensa super telephoto ini membantu saya menyatukan pencakar langit yang tak selaras ke dalam permadani mulus berhias baja dan kaca. Saya sangat menyukai lensa ini karena ketajaman menyeluruhnya ketika digunakan pada F8 hingga F11, yang membantu saya menceritakan kisah yang detail. Lensa FE 100-400mm G Master juga memiliki fitur autofocus yang paling cepat dan paling akurat yang pernah saya gunakan pada lensa super telephoto. Dipadukan dengan kemampuan autofocus Alpha 7R IV, lensa ini menjamin fokus yang tepat – bahkan dalam lingkungan bercahaya rendah.
Secara keseluruhan, bagaimana Anda menggambarkan pengalaman menggunakan kamera Sony?
Pada akhirnya, lima prinsip dasar sistem mirrorless kamera Sony Alpha menawarkan kombinasi kualitas gambar, kecepatan, rangkaian lensa, ketahanan baterai, dan kenyamanan yang tak tertandingi. Dengan teknologi canggih dari Alpha system, foto-foto saya yang berisi gedung-gedung ini tak akan lekang oleh waktu, melestarikan kisah dan memori saya untuk generasi masa depan.
Baca pengalaman Duta Sony lainnya menggunakan kamera Alpha mirrorless untuk menangkap image yang tak mampu dilakukan kamera lainnya.